Golok Barlen Terbesar di Dunia Asal Tanjungsiang Disimpan di Wisma Karya, Turis Asing Berdatangan
"Mungkin nanti bisa juga dipajang di museum nasional, kami berharap juga untuk mematenkan untuk dipajang di museum nasional kaya begitu yah"
Editor: Adityas Annas Azhari
GOLOK merupakan benda khas asli dari budaya Sunda. Berbagai macam jenis golok yang tersebar di wilayah masing-masing daerah yang berada di Indonesia.
Golok merupakan benda tajam yang pada waktu zaman penjajahan dipakai pahlawan nasional untuk melawan musuh. Seperti halnya golok barlen yang berada di Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Golok barlen merupakan peninggalan warisan yang sudah turun temurun oleh para pahlawan sejak digunakan untuk perang melawan penjajah, bertani, dan juga digunakan masyarakat untuk berkebun.

Taufik Hidayat selaku kreator golok barlen menjelaskan, golok barlen tersebut merupakan benda peninggalan berserjarah dari pahlawan-pahlawan nasional khususnya pahlawan yang berada di Kabupaten Subang.
"Golok barlen ini merupakan warisan turun temurun lebih dari ratusan tahun, golok-golok yang kecil digunakan buat berperang, bertani maupun digunakan buat berkebun," ucap Taufik Hidayat di Subang, Rabu (10/11/2021).
Baca juga: Manajemen Sari Ater Menyambut Baik Dibukanya Kembali Objek Wisata di Kabupaten Subang
Bahkan, kata Taufik Hidayat, golok barlen dibuat kembali oleh para komunitas pecinta golok barlen asal Desa Cibeureum, Tanjungsiang, Subang dengan berukuran yang tidak biasa.
Maksud dari tidak biasa tersebut, para komunitas barlen Desa Cibeureum membuat golok barlen terpanjang serta terbesar di dunia.
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 di Objek Wisata, Masyarakat Subang Disuguhkan Suasana Sejuk di Sari Ater
Panjang dari golok barlen yang dibuat oleh komunitas golok barlen mencapai 13 meter. Dengan panjang tersebut, membuat golok khas dari Kabupaten Subang menjadi golok terpanjang serta terbesar di dunia.
"Golok tersebut kami buat secara gotong royong selama lima hari lima malam itu di Kampung Cibeureum, Tanjungsiang, bahannya itu sudah ratusan tahun dari zaman Belanda kurang lebih tapi dirakitnya kemarin pada tahun 2017," katanya.
Baca juga: Liburan dan Bermalam di Alam Bebas Paling Asyik di Campervan Park Subang, Dekat Sungai Air Panas
Golok barlen yang total panjangnya 13 meter dibuat lima hari dan lima malam tersebut dibuat oleh ratusan orang dengan masih memakai bahan besi peninggalan era kolonial Belanda.
Golok sepanjang 13 meter tersebut, kata Taufik Hidayat, resmi dijadikan golok terbesar didunia disaat bertepatan dengan hari pariwisata dunia yang jatuh pada tanggal 27 September 2017 lalu.
Baca juga: Kabupaten Subang Akan Kembangkan 15 Desa Menjadi Desa Wisata, Ini Daftar Desanya
"Kalau bahannya mungkin sudah ratusan tahun bekas jembatan zaman Belanda mungkin itu dan dirakitnya kemarin 2017 pas hari pariwisata dunia," katanya.
Bukan hanya itu, terdapat juga beberapa turis dari mancanegara yang langsung mendatangi Desa Cibereum untuk melihat langsung wujud dari golok barlen yang menjadi golok terbesar di dunia.
Baca juga: Segar dan Nikmatnya Kopi Nanas Subang, Minuman Penghilang Dahaga
Hal tersebut dikatakan karena banyak turis asing yang sangat mengapresiasi dari warga Desa Cibeureum yang membuat golok sepanjang 13 meter dan dinilai juga masyarakatnya yang masih mengutamakan khas budaya dimasing-masing daerah.
"Golok barlen juga sudah sering didatangi oleh turis-turis dari mancanegara untuk melihat langsung," ujarnya.
Bertepatan di hari pahlawan 2021, golok barlen terbesar dihibahkan oleh komunitas pecinta golok barlen Desa Cibereum kepada Pemerintah Kabupaten Subang.
Baca juga: Di Rest Area Rosin Tersedia Aneka Oleh-oleh Khas Subang Produksi UMKM
Golok barlen akan dipajang di Museum Subang, Wisma Karya, Kabupaten Subang. Bahkan, disaat memindahkan golok barlen sepanjang 13 meter dari Desa Cibereum menuju Wisma Karya Subang harus menggunakan alat berat.
"Iya mungkin karena terlalu panjang jadi kami bawanya menggunakan seperti kendaraan alat berat dari Tanjungsiang ke Wisma Karya ini," tuturnya.
Baca juga: Olahan Ikan Bandeng Tanpa Duri yang Banyak Digemari Warga Subang
Kata Taufik Hidayat, dengan dihibahkannya golok barlen terpanjang tersebut kepada pihak Pemkab Subang agar nantinya lebih terurus serta berharap untuk masyarakat khususnya di Kabupaten Subang untuk lebih berkarya dengan tema kearifan lokal.
"Mungkin nanti bisa juga dipajang di museum nasional, kami berharap juga untuk mematenkan untuk dipajang di museum nasional kaya begitu yah," katanya.

Bupati Subang, Ruhimat, mengapresiasi anak Tanjungsiang yang telah bergoyong royong membuat golok barlen terpanjang di dunia.
Ruhimat mengatakan, golok barlen merupakan simbol dari perjuangan rakyat Subang, yang sejak dulu dikenal sebagai masyarakat yang gotong royong.
Baca juga: Menikmati Rasa Unik Mie Ayam Coet di Subang, Tersedia Aneka Varian Rasa, Harganya Terjangkau
"Golok barlen bukan hanya golok yang panjang dan besar, tetapi juga memiliki sejarah dan nilai yang luhur, yang patut kita renungkan. Saya mengucapkan terima kasih kepada perajin yang telah berkarya, dan menciptakan golok barlen terpanjang di dunia," katanya.
Menurutnya, kehadiran golok barlen di Wisma Karya ini menambah koleksi bersejarah di museum. (Tribun Jabar/Dwiky Maulana Vellayati)
Sumber: Tribun Jabar
Wisatawan yang Berkunjung ke Pantai Pondok Bali Subang Akan Diasuransikan, Tiket Masuk Rp 15 Ribu |
![]() |
---|
Pantai Pondok Bali Diserbu Wisatawan, Meski Padat Tapi Pengunjung Menikmati Berenang di Tepi Laut |
![]() |
---|
Timun Suri Menjadi Favorit, Pembeli Antre Membeli Menjelang Buka Puasa di Kabupaten Subang |
![]() |
---|
Menikmati Sensasi Makan Seblak Gunakan Cobet, Kedai di Subang Ini Sajikan Seblak Seperti Prasmanan |
![]() |
---|
Objek Wisata Sari Ater Subang Ramai Dikunjungi Wisatawan, Protokol Kesehatan Ketat Diberlakukan |
![]() |
---|