Berkat GoFood Seblak Cobek Teh Ida di Gang Sempit dan Rameninpo di Pasar Kosambi Laris Manis
Pembeli bisa memilih sendiri beragam isian yang diinginkan, mulai dari kerupuk, sayuran, batagor, mi, tulang, hingga inovasi suki berisi keju
Penulis: Putri Puspita Nilawati
Editor: Adityas Annas Azhari
DIKENAL sebagai pusat kuliner, Bandung seringkali menghadirkan berbagai inovasi makanan dengan kualitas rasa yang tidak perlu diragukan lagi.
Uniknya, meskipun lokasi tempat kulinernya sulit dijangkau, atau dikenal dengan sebutan hidden gems, justru semakin diburu karena kualitas rasanya yang tidak mengecewakan.
Seperti Seblak Cobek Teh Ida yang viral di media sosial, cukup banyak orang yang rela mengantre dan memesannya dalam jumlah banyak untuk disantap bersama teman-teman.
Berada di pusat kota, tepatnya di Jalan Braga, Seblak Teh Ida justru tidak mudah untuk ditemukan lokasinya.

Gedung tua bergaya kolonial yang menghadirkan berbagai jenis cafe dan restoran yang hits, tentu mudah untuk ditemui dan dikunjungi ketika berjalan kaki di Jalan Braga.
Namun di balik keindahan Jalan Braga yang merepresentasikan Parijs Van Java ini justru terdapat sebuah perkampungan yang tidak terlihat di balik gedung megah bergaya Eropa.
Untuk menemukan Seblak Cobek Teh Ida, Anda perlu berjalan menyusuri Gang Apandi, tepatnya di samping Kopi Toko Djawa.
Baca juga: Ini Cara Membuat Latte Art di Kopi Magma Jalan Braga, Karya Seni dalam Secangkir Kopi
Suasana perkampungan dengan rumah padat penduduk dan berada di gang kecil menjadi sebuah pemandangan berbeda ketika ingin menikmati sajian Seblak Cobek Teh Ida yang viral ini.
Dida Hadiyani, pemilik usaha Seblak Cobek Teh Ida tampak sibuk membuat pesanan seblak yang terus menerus masuk dalam layanan GoFood.
Dida pun begitu cekatan ketika notifikasi pesanan GoFood berbunyi dan mencatatnya dalam kertas putih yang kemudian ia gantungkan di dapur kecil tempat ia membuat seblak.
Baca juga: Aneka Varian Seblak di Warung Mamah Bohay, Harganya Hanya Rp 10.000, Buka Hingga Malam
Aroma bumbu bawang putih dan cikur pun tercium memenuhi dapur, pembeli yang datang bisa melihat secara langsung bagaimana proses pembuatan seblak cobek ala Teh Ida dengan konsep dapur terbuka ini.
Pembeli bisa memilih sendiri beragam isian yang diinginkan, mulai dari kerupuk, sayuran, batagor, mi, tulang, hingga inovasi suki berisi keju di dalamnya.
Sebelum berjualan seblak, Dida mengatakan, ia menjual bakso di teras rumahnya.
Baca juga: Bakso Balung Sumsum Jadi Favorit di Baso Pacitan Bu Is, Tersedia Beragam Menu Bakso Berkuah Pedas
"Jual bakso pada 2003, baksonya bikin sendiri, cuma d isini banyak juga tetangga yang bikin bakso. Akhirnya pada 2011 saya beralih ke seblak, alhamdulillah rezekinya ternyata di jualan seblak," ujar Dida saat ditemui di warungnya, Selasa (2/11/2021).
Di awal menjual seblak, Dida mengatakan pembelinya kebanyakan berasal dari kalangan anak sekolah di sekitarnya.
Bahkan kata Dida, para pelajar itu bisa membeli hingga 32 bungkus yang biasanya dipesan untuk satu kelas.
Baca juga: Konsistensi Rasa Mie Tegallega yang Terjaga. Minya Lembut, Baksonya Empuk Gurih
Hadirnya Pandemi Covid-19, membuat kegiatan pembelajaran di sekolah harus beralih dilakukan secara virtual dan dilakukan dari rumah.
Hal ini pun mempengaruhi penjualan seblak cobeknya yang dulu banyak diburu oleh para pelajar.
Untuk mempertahankan penjualannya di situasi yang serba terbatas, Dida pun bergabung dengan Gojek dan pembelinya pun melejit pesat.
Baca juga: Iga Bakar Mercon, Daging Gurih Empuk Berpadu Sambal, Bisa Pilih Ukuran Porsinya
"Alhamdulillah penjualan meningkat lebih dari 100% malah," ucapnya sambil tersenyum.
Meskipun pada saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) jalan Braga adalah salah satu lokasi yang harus menjalani aturan buka tutup karena berada di pusat kota yang selalu ramai oleh kuliner dan wisatawan.
"Dalam sehari saya bisa menjual 350 porsi dan saya selalu mengutamakan pesanan dari Go-Food karena kasihan kalau mereka nunggu lama, pasti mereka harus cari pesanan lain," ujarnya.
Baca juga: Sensasi Kriuk-kriuk, Rasanya Enak, Porsinya Banyak, Ayam Goreng Krispi di Warung Oseng Mercon
Oleh karena itu pengantar makanan dari GoFood yang datang ke Seblak Cobek Teh Ida, biasanya tidak perlu menunggu lama. Mereka bisa langsung datang dan mengambil makanan secara langsung.
Berada di lokasi yang sulit dijangkau dan tersendat karena aturan PPKM tidak boleh dine-in atau makan di tempat pun dirasakan oleh Rameninpo.

Kuliner ramen yang berada di dalam Pasar Kosambi, tepatnya di Hallway Space ini baru saja buka di masa pandemi.
Founder Rameninpo, Fajar M Iqbal mengatakan, adanya aturan tidak boleh dine-in tentu membuat nya kehilangan banyak pelanggan.
“Pendapatan kita turun 60 sampai 70 persen karena mindset orang berpikir kalau makan ramen itu enaknya di lokasi ,” ujar Fajar saat ditemui di Hallway Space.
Baca juga: Ruang Nongkrong Asyik nan Kreatif di Dalam Pasar Kosambi Kota Bandung
Supaya ramen bisa dinikmati dari rumah, Rameninpo pun mengemas ramen dengan kemasan yang lebih menarik, aman, tanpa mengurangi kualitas rasa dari ramen tersebut.
Namun dengan memanfaatkan layanan GoFood, Rameninpo bisa bertahan dengan pembeli yang memesan dari rumah.
“Meskipun jauh dari target, tapi terbantu dengan pembeli online sebanyak 30 hingga 40 persen. Kami justru terbantu dengan pelanggan setia dari database itu,” ucapnya.
Baca juga: Tiga Pilihan Kuah Ramen di Rameninpo Pasar Kosambi, Harga Terjangkau, Serasa di Kedai Mini Jepang
Menurut Fajar, melalui platform GoFood, ia merasa terbantu dan platformnya lebih ramah untuk digunakan.
Berada di dalam pasar dan lokasinya belum banyak diketahui banyak orang, pengantar makanan dari GoFood biasanya akan menghubungi untuk titik lokasinya.
“Biasanya mereka menghubungi dulu dan konfirmasi lokasinya, apalagi pasar kan banyak pintunya,” ujarnya.

Co Founder dan CEO Gojek, Kevin Aluwi mengatakan, sejak Gojek lahir 11 tahun lalu, selalu menghadrikan inovasi dan teknologi terbaru guna menjawab berbagai tantangan dan kebutuhan sehari-hari masyarakat.
“Kami percaya melalui inovasi, kami bisa terus mempermudah keseharian hidup masyarakat, khususnya pelaku UMKM untuk terus tumbuh meski di tengah pandemi ” ujar Kevin saat konferensi pers, (27/10/2021).
Kevin mengatakan, saat ini, sudah ada 1 juta mitra usaha kuliner yang memanfaatkan GoFood, yang 99 persen di antaranya berskala UMKM.
Baca juga: Paling Nyaman Bersantai dan Makan di Pusat Kuliner Cimanuk Indramayu, Tak Bikin Kantong Jebol
“Ada 250 ribu mitra usaha baru bergabung di GoFood pada 2020, dan 43
Sumber: Tribun Jabar
seblak
Seblak Cobek Teh Ida
Rameninpo
Ramen
Pasar Kosambi
Kota Bandung
Jalan Braga
Hallway Space
Gang Apandi
Aneka Kuliner bakso Tersedia di Festival Bakso Juara 2022, Acara Berlangsung Hingga Hari Ini |
![]() |
---|
Harum Sepanjang Hari untuk Tampil Kece, Sampono Perfumery Kini Buka di Jalan Braga |
![]() |
---|
Inilah Harga Lengkap Tiket Indonesia Basket League (IBL) dari Play-off hingga Final |
![]() |
---|
Lapor Pak Hadir di Bandung, Para Pemerannya Hari Ini Mengajak Warga Pound Fit di Lanud Husein |
![]() |
---|
Tidak Ingin Kalah dengan Citayam Fashion Week, Kini Digelar Pula Braga Fashion Week di Kota Bandung |
![]() |
---|