Asyiknya Berburu Oleh-oleh Bergaya Vintage di Destinasi Wisata Kabupaten Bandung Barat
"Kami berdayakan warga sekitar yang punya UMKM namun tidak punya modal untuk mendirikan tempat usahanya"
Editor: Adityas Annas Azhari
SAPU Lidi Cafe, Resort and Gallery yang berlokasi di Kompleks Graha Puspa, Jalan Sersan Bajuri, Desa Cihideung, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat (KBB), menjadi satu di antara destinasi wisata yang wajib dikunjungi. Pasalnya, di sana bukan hanya menyediakan hidangan yang lezat dan pemandangan indah khas persawahan desa.
Di Sapu Lidi juga terdapat galeri yang berisikan berbagai macam barang vintage (kuno) dan autentik yang khas mulai dari alat musik marakas, angklung, gamelan, mainan anak-anak, hingga pakaian.
Manajer Operasional Sapu Lidi, Irwan Nuryawan, mengatakan, kebanyakan barang di galeri tersebut adalah barang khas tatar Sunda yang sesuai dengan konsep Sapu Lidi sendiri.

“Kebanyakan barang di sini adalah barang khas Sunda seperti angklung, calung, dan yang lainnya," ujar Irwan sembari menunjuk ke arah deretan oleh-oleh di dalam galeri, Selasa (30/3).
Menurut Irwan, barang yang ada di galeri umumnya merupakan hasil kerajinan rumahan yang dibuat oleh warga sekitar. Namun tak sedikit yang berasal dari luar kota seperti payung lukis yang didatangkan langsung dari Tasikmalaya.
"Kami berdayakan warga sekitar yang punya UMKM namun tidak punya modal untuk mendirikan tempat usahanya, mereka bisa mengirim barangnya ke sini," ujarnya.
Harga oleh-oleh bergaya vintage dan autentik yang ditawarkan pun beragam. “Harga di galeri ini terjangkau, seperti tatakan gelas yang harganya hanya Rp 7.000, hingga lukisan kaligrafi dan burung garuda sebagai lambang Pancasila ini yang harganya berkisar di Rp 500.000," ucap Irwan.
Baca juga: Pacu Adrenalin di Jalur Off Road Sukawarna-Cikole KBB dengan Land Rover
Pria asal Lembang, itu mengatakan, meskipun dasarnya Sapu Lidi adalah penginapan dan restoran, tak jarang wisatawan berkunjung hanya untuk membeli perak pernik yang autentik.

Wisatawan yang datang ke galeri pun berasal dari berbagai kalangan, mulai dari kalangan masyarakat biasa yang sengaja berlibur ke sana hingga kolektor barang antik.
"Umumnya yang belanja di sini itu yang berkunjung ke Sapu Lidi, ketika mereka hendak pulang mereka melihat galeri dulu dan merasa tertarik untuk membelinya,” kata Irwan.
Segala Jenis Barang Unik
SALAH satu pengunjung asal Kota Bandung, Safa mengatakan, sangat senang bisa berkunjung ke galeri ini. Ia pun sengaja datang hanya untuk berkunjung ke galeri dan berburu barang vintage.
Baca juga: Tempat Kemping yang Simple dengan Fasilitas dan Pemandangan Keren serta Harga Terjangkau di KBB
"Saya tahu dari internet di Sapu Lidi ini ada galeri yang isinya barang vintage. Kebetulan saya penyuka barang vintage untuk dekorasi rumah. Seneng banget sih, di sini banyak jenisnya, jadi bisa belanja banyak," kata Safa.

Melihat respons tersebut, Irwan sebagai manager pun merasa senang jika pengunjung puas dengan koleksi barang vintage di sana. Ke depannya, Irwan berharap galeri ini makin dikenal agar banyak orang yang berdatangan dan berburu barang di Sapu Lidi.
"Semoga dengan kepuasan pengunjung bisa menarik pengunjung lain yang ingin berburu barang vintage dan oleh-oleh di tempat ini," ucap Irwan. (tribunjabar/wildan noviansah)
Sumber: Tribun Jabar
Sensasi Menjajal Luge di Lug's Gravity Lembang, Meluncur Kencang di Belokan dan Turunan Curam |
![]() |
---|
Menikmati Tepi Danau di Kota Baru Parahyangan, Bekas Galian Pasir yang Disulap jadi Objek Wisata |
![]() |
---|
Situ Ciburuy Selesai Direvitalisasi, Kang Emil Berharap Kembali Menjadi Rest Area yang Nyaman |
![]() |
---|
PHRI Anggap Syarat Wajib Booster bagi Wisatawan di KBB Berlebihan, Kunjungan Turis Bakal Menurun |
![]() |
---|
Pesona Danau Purba di Sanghyang Heuleut Belum Mampu Dongkrak Wisatawan Saat Libur Sekolah |
![]() |
---|