Wisata Alam
Trekking Seru Ke Hutan Pinus Kawasan Maribaya, Wisatawan Bisa Pilih Tingkat Kesulitan Jalur
"Grade pertama untuk orang dewasa dan anak kecil dimana ada satu area yang bisa makan di sungai dekat hutan".
Penulis: Putri Puspita Nilawati
Editor: Adityas Annas Azhari
PEMANDANGAN hutan pinus yang hijau dan menyegarkan mata ini selalu menjadi pusat perhatian saat wisatawan datang berlibur ke The Lodge Maribaya yang berada di kawasan Lembang.
Apalagi saat mencoba berbagai wahana spot swafoto dengan latar belakang hutan pinus menjadi hal menyenangkan untuk diunggah ke media sosial.
Pernahkah membayangkan apa jadinya jika Anda menelusuri hutan pinus yang ada di belakang sana?

Di masa pandemi, wisata trekking ke hutan menjadi favorit bagi masyarakat saat ini
Peduli akan gaya hidup sehat, wisatawan pun memilih untuk berlibur dengan cara yang lebih sehat.
Siapa sangka ternyata The Lodge Maribaya juga menghadirkan wisata trekking yang kian eksis saat ini.
Director of marketing The Lodge Group, Puji Fauziah Setia mengatakan, wisata trekking di The Lodge terbagi menjadi tiga grade.
"Grade pertama untuk orang dewasa dan anak kecil dimana ada satu area yang bisa makan di sungai dekat hutan. Grade dua untuk orang dewasa saja, dan Grade tiga untuk area trekking yang ekstrem. Bahkan kami juga menyediakan paket trekking sampai ke Bukit Moko," ujar Puji beberapa waktu lalu.
Tribun Jabar pun mendapat kesempatan untuk mencoba trekking dengan grade satu yang hanya memakan waktu satu jam.
Pukul 06.00, seorang guide akan datang ke area tenda tempat menginap dan membawa seperangkat alat trekking.
Anda akan mendapatkan sepatu boots dengan berbagai ukuran, plastik dan jas hujan.
Supaya kaki nyaman saat berjalan menelusuri hutan, gunakan plastik sebelum menggunakan sepatu.
Meskipun cuaca begitu dingin menusuk hingga ke tulang, akan lebih segar trekking tanpa menggunakan baju hangat.
Setelah lengkap semua peralatan, wisatawan akan mengikuti perjalanan yang terjal menurun.

palagi saat cuaca malam sehabis ujan, area trekking akan agak licin, sehingga harus berhati-hati saat berjalan.
Mulai dari kebun sayuran, rumput ilalang dan pohon-pohon pinus akan memanjakan mata wisatawan sepanjang perjalanan.
Wisatawan akan menemukan sungai dengan batu-batu besar yang segar ketika trekking ke hutan.
Suara aliran sungainya pun menenangkan, wisatawan bisa bermeditasi sejenak di tengah perjalanan ini.
Pohon-pohon pinus tinggi menjuntai ke langit tampak bergoyang kesana kemari, terkadang suara pohon yang batangnya saling menyapa pun terdengar.
"Klotak..klotak," begitulah suaranya.
Halaman selanjutnya
Sumber: Tribun Jabar
Bukit Panenjoan Pangandaran Dulu Menyeramkan Sekarang Jadi Hit Karena Pesona Pemandangannya |
![]() |
---|
Tiga Tempat Wisata di Alam Terbuka di Bandung Ini Cocok untuk Mengisi Hari Libur Tahun Baru |
![]() |
---|
Berkemah di Puncak Sulibra Gunung Artapela Bisa Melihat Galaksi Bima Sakti Jika Cuaca Cerah |
![]() |
---|
Menjajal Gunung Koromong di Bandung Selatan, Berjalan, Bersepeda, atau Bermotor Trail Sama Asyiknya |
![]() |
---|
Curug Malela Nan Indah di Kabupaten Bandung Barat, Dijuluki Air Terjun Niagara Kecil |
![]() |
---|