Wisata Alam Garut
Menikmati Buah Naga Kampung Poernama di Kaki Gunung Cikuray, Buahnya Segar dan Alamnya Indah
Dengan tiket masuk Rp 10 ribu untuk hari biasa dan Rp 15 ribu untuk akhir pekan, pengunjung dapat menikmati segarnya buah naga dan pemandangan Garut
BUAH Naga sudah ada di Indonesia sejak 1977. Saat itu buah naga masih diimpor dari Thailand. Namun kini tanaman yang awalnya ditemukan di tanah Meksiko, Amerika Tengah itu sudah banyak dibudidayakan.
Salah satu tempat budi daya buah naga adalah di Buah Naga Poernama'>Kebun Buah Naga Poernama, Kampung Jamban Sari, Desa Bayongbong, Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut.
Budidaya buah yang dalam Bahasa Inggrisnya disebut pitaya ini dilakukan di Jamban Sari sejak tahun 2017.

Penanggung Jawab Harian Kebun Poernama, Bagus Wijanarko, mengatakan, tanaman buah naga cocok hidup di lahan kritis. Di kebun ini bibitnya diambil dari daerah Jember, Jawa Timur.
Di Kebun Poernama saat ini terdapat 2.400 tiang buah naga. Bisanya tiang penyangga untuk tanaman buah naga terbuat dari beton, namun kini digantikan dengan pohon kiren agar berfungsi sebagai penjaga stabilitas tanah.

Daun pohon kiren juga bisa digunakan sebagai pakan kambing ettawa. Selanjutnya kotoran kambing itu dijadikan pupuk tanaman buah naga. Buah naga sebenarnya berasal dari beberapa jenis kaktus marga Hylocereus dan Selenicereus.

Dengan tiket masuk Rp 10 ribu untuk hari biasa dan Rp 15 ribu di akhir pekan, pengunjung tidak saja dapat menikmati segarnya buah naga tapi juga pemandangan Kota Garut dari ketinggian 1.002 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Kebun Buah Naga Poernama memang berada di ketinggian, di kaki Gunung Cikuray.

Dari Kebun Poernama ini pengunjung dapat membeli buah Naga putih (Hylocereus undatus) dan buah naga merah (Hylocereus costaricensis).
Harga buah naga merah Rp 25.ribu dan buah naga putih Rp 30 ribu per kilogram. Selain kepada pengunjung, buah naga dari Kebun Poernama hanya dijual di pasar swalayan. (tribunjabar/zelphi)